![]() |
Sumber: Google |
Jam merupakan salah satu alat penunjuk waktu. Dalam sebuah jam –baik jam dinding maupun jam tangan— terdapat jarum yang berputar. Gerakan jarum yang ada pada jam tersebut menimbulkan suara. Sebagian besar orang Indonesia menirukan bunyi jarum jam tersebut dengan “tik tok”. Lalu bagaimana orang di negara Cina menirukan bunyi jarum jam? Bagaimana pula di Belanda? Di Arab? Spanyol? Rusia?
Jam memiliki
sejarah perkembangan yang cukup panjang dari waktu ke waktu. Manusia zaman
dahulu menyadari bahwa pergantian antara siang dan malam membagi aktivitas
mereka ke dalam dua jenis pembagian, misalnya waktu untuk bekerja dan waktu
untuk beristirahat. Lambat laun manusia membagi waktu berdasarkan pergerakan
posisi matahari, begitu seterusnya hingga pada akhirnya manusia menemukan acuan
waktu yang tepat, yaitu jam.
Selain
perkembangan jam yang cukup panjang, jam juga memikiki beberapa jenis, misalnya
jam matahari, jam pasir, jam analog, hingga jam digital. Pada jam analog,
biasanya terdapat tiga jarum penunjuk waktu, yaitu jarum yang menunjuk jam,
jarum yang menunjuk menit, dan jarum yang menunjuk detik. Pergerakan jarum yang
dapat kita lihat dengan jelas adalah jarum penunjuk detik. Jika diperhatikan
dengan saksama, jarum penunjuk detik bergerak dan mengeluarkan semacam bunyi
yang oleh orang-orang Indonesia sering ditirukan “tik tok”.
Ternyata
orang-orang di dunia menirukan bunyi jarum jam dengan cara yang berbeda-beda.
Hal tersebut dipengaruhi oleh budaya, bahasa, dan pikiran mereka. Berikut ini
adalah beberapa tiruan jarum jam yang ada di dunia.
Tik tak, tick tack, tikk takk :
Norwegia, Rusia, Hungaria, Turki, Belanda, Jerman, Denmark, Spanyol, Perancis,
Romania, Swedia.
Tick tock, tik tok :
Inggris, Indonesia, Arab, Slovenia.
Tick tick, tick tick :
Nepal, India.
Tique tique : Portugal.
Tok tak :
Korean.
Tika tika :
Slovenia.
Tek tok :
Indonesia.
Chig chag :
Mongolia.
Kachi kachi :
Jepang.
Di da : Cina.
Itulah
macam-macam bunyi tiruan jarum jam. Dalam ilmu bahasa atau linguistik, hal
semacam ini disebut dengan onomatope atau onomatopeia. Secara umum, onomatope
atau onomatopeia berarti suara atau
bunyi tiruan dari benda atau makhluk hidup lain. Sebagai contoh adalah suara
tiruan cicak, suara tiruan hujan, senapan, dan lain sebagainya. Konon hewan
yang merayap di dinding mengeluarkan suara cak
cak cak atau cek cek cek sehingga
hewan tersebut kemudian dinamakan cicak. Hal yang perlu diperhatikan adalah
bahwa setiap manusia mempersepsikan atau menirukan setiap bunyi dengan cara
yang berbeda-beda sehingga muncullah suara jarum jam di da di Cina.
.....
Demikianlah
citcat saya kali ini. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para
pembaca. See you soon then!
Post a Comment