-->

Report Abuse

Contact Form

Name

Email *

Message *

Search This Blog

KITA? ELO AJA KALI, GUE ENGGAK!!!

Pasti pernah dong denger kalimat kaya di atas! Atau kalian juga pernah ngomong kalimat "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!"? Penasaran ngga sih kenapa bisa muncul kalimat "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!" di tengah masyarakat Indonesia? Well, mari kita kupas satu per satu ya...


Baiklah kali ini saya akan membicarakan sebuah topik yang tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, yaitu kalimat "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!". Tuturan tersebut pernah booming beberapa waktu yang lalu. Terutama di televisi, kita kerap mendengar kalimat "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!". Bahkan dalam sebuah pidato, ketika si pemidato mengucapkan kalimat "kita", terkadang sebagai pendengar, kita nyletus "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!". Apa sih maksud dari kata-kata "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!"? Mengapa muncul tuturan demikian di tengah masyarakat Indonesia?

Tuturan di atas berasal dari bahasa Indonesia dialek Betawi. "Kita" berarti pronomina pertama jamak, yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara. Kata "kita" lah yang menyebabkan timbulnya kalimat "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!". Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut.

Gambar: Lina Budiarti
Jadi, ketika seseorang berbicara mengenai "kita", hal tersebut menunjukan orang yang diajak bicara juga termasuk di dalamnya. Lalu apa masalahnya?

Terkadang si pembicara tidak memahami betul apa makna dari kata "kita". Si pembicara beranggapan bahwa "kita" tidak melibatkan pihak yang diajak bicara. Nyatanya, "kita" meliputi pihak pembicara dan pihak yang diajak bicara.

Ada satu kata lain yang terkadang membuat pemicara bingung, yaitu "kami". Apa itu "Kami? Apa bedanya "kami" dengan "kita"?

"Kami" adalah yang bercara bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak bicara); yang menulis atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca. "Kami" dan "kita" tentu saja berbeda. Perhatikanlah ilustrasi berikut.

Gambar: Lina Budiarti
Jika diperhatikan, ilustrasi antara "kami" dan "kita" sangat berbeda. Inilah sebabnya muncul ucapan "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!". Terkadang, si pembicara tidak mengetahui betul masalah mana yang melibatkan pihak yang diajak bicara dan masalah mana yang hanya melibatkan dirinya dan kelompoknya. Perhatikan contoh berikut.

Situasi:
Kepala Desa Sukamaju beserta jajarannya telah menyiapkan hadiah untuk pemenang lomba. Kemudian ia berpidato di hadapan warga Desa Sukamaju dalam rangka memperingati HUT RI.
  • "Kita telah menyiapkan hadiah untuk para pemenang lomba." (SALAH)
  • "Kami telah menyiapkan hadiah untuk para pemenang lomba." (BENAR)
  • "Kami harus semangat dalam memperingati HUT RI." (SALAH)
  • "Kita harus semangat dalam memperingati HUT RI." (BENAR)
    Gambar: Lina Budiarti


    Demikianlah mengapa muncul ucapan "Kita? Elo aja kali, gue enggak!!!" Hal tersebut disebabkan karena si pembicara kadang sulit membedakan kapan menggunakan "kita" dan kapan menggunakan "kami". Sudah sewajarnya, kita, sebagai penutur bahasa Indonesia memahami betul perbedaan antara "kami" dan "kita" supaya ketika berbicara di depan umum tidak salah dalam menggunakan diksi. Semoga bermanfaat ya :)
KITA? ELO AJA KALI, GUE ENGGAK!!!

Post a Comment

Name

Email *

Message *