Misteri Pohon Angker akhirnya terbongkar. Siapa sih sebenarnya sosok di balik pohon angker itu?
Kalian pasti pernah diceritain sama ortu atau sama nenek kakek kalian tentang pohon angker. Tentunya hal itu bisa mengubah hidup kita. Tadinya berani lewat pohon beringin tua di sudut desa, sekarang jadi nggak punya nyali. Terutama anak-anak SD - SMP. Kalau anak-anak SMA atau kuliahan biasanya udah berani ngelawan setan ya.
Tapi kalian sebenarnya percaya nggak sih sama yang angker-angker begitu? Kalau saya sih percaya nggak percaya ya. Allah sudah menyebutkan kalau ada makhluk lain selain manusia di dunia, yaitu jin. Jin ada yang taat sama Allah ada juga yang durhaka. Ya macem manusia lah, ada yang baik ada yang belum baik. Nah jin yang nggak taat sama Allah tadi itu namanya setan. Sementara itu, rajanya setan namanya iblis. Jadi iblis itu setannya setan. Eh loh wkwk malah bahas setan nih.
Ya intinya ada makhluk lain selain kita. Tapi mereka nggak punya kekuatan apa-apa sebenarnya. Kalau kita sampai digangguin sama mereka, berarti kita yang ada apa-apanya. Emmm... maksudnya gini, kalian sering denger kan, kalau kalian takut, kalian malah akan diganggu? Itu bener kok. Jadi kita emang dituntut buat nggak takut. Ya meskipun susah ya untuk terlihat sok berani. Hehe
Oke, lanjut ke pohon angker tadi ya.
|
Gambar: Pixabay |
Emm.... Jadi, semester lalu saya ada kuliah sama Bapak Suhandano. Beliau salah satu dosen FIB UGM yang menurut saya keren banget deh. Saat kuliah, beliau mengungkit-ungkit masalah pohon angker. Kebetulan Bapak Suhandano ini disertasinya mengenai tumbuh-tumbuhan. Beliau meneliti bagaimana masyarakat Jawa mengklasifikasikan tumbuh-tumbuhan. (Ini saya tulis kapan-kapan lagi aja ya.)
Nah, beliau cerita mengapa ortu kita, nenek kakek kita, sampe buyut kita mengklaim kalau beberapa pohon itu angker. Sebenarnya, itu bisa jadi benar bisa jadi salah. Tapi ada penjelasan ilmiahnya mengapa nenek moyang kita menyebut pohon tertentu itu angker.
Jadi, seperti kita tahu kalau tumbuhan itu ada yang memiliki nilai guna tinggi, ada juga yang kurang memiliki nilai guna. Tentu saja tumbuhan yang memiliki nilai guna tinggi akan dibudidayakan oleh masyarakat. Tetapi kita bisa lihat kalau tumbuhan yang tidak memiliki nilai guna tinggi cenderung dibiarkan. Misalnya saja pohon beringin tadi.
Tapi eh tapi, sebenarnya pohon beringin itu memiliki fungsi yang cukup penting dalam ekosistem alam loh. Dia bisa menyimpan cadangan air dalam tanah melalui akar-akarnya (kalau nggak salah ya). Dengan adanya pohon beringin di sekitar sumber air seperti danau, bendungan, dan sungai akan membantu manusia dalam mendapatkan air saat kekeringan melanda. Ya intinya kalau ada pohon beringin, sumber air tadi nggak langsung kering pas musim kemarau.
Nah, karena pohon beringin tadi nggak punya nilai guna tinggi, dia sering ditebangi tuh. Soalnya masyarakat zaman dulu mikirnya nggak guna gitu kan. Tapi orang-orang yang paham fungsi pohon beringin itu kesulitan untuk menjelaskan ke orang-orang yang belum paham. Ya gimana, zaman dulu kan mereka belum masuk universitas, jadi mana paham fungsi pohon itu untuk menyimpan cadangan air.
Cara yang digunakan untuk menghentikan orang-orang yang menebang pohon beringin karena belum tahu yaitu dengan membuat berita hoax. Beritanya cukup sederhana, tapi sangat efektif, yaitu mengatakan bahwa pohon beringin itu angker sehingga siapa saja yang menebangnya akan mendapat malapetaka. Seperti kita tahu bahwa orang zaman dahulu itu masih percaya dengan hal-hal yang berbau mistis (sekarang juga masih sih). Jadi, dengan menyebar berita semacam itu cukup membuat orang-orang tadi ketakutan untuk menebang pohon beringin.
Begitulah kurang lebih cerita yang disampaikan oleh Bapak Suhandano, tapi dengan redaksi yang berbeda tentunya. Hehe
Wallahu a'lam. Kita kembaikan lagi semua kebenaran pada Allah.
Terima kasih sudah membaca. See ya! ^^