-->

Report Abuse

Contact Form

Name

Email *

Message *

Search This Blog

WARNA: BUKAN HANYA SOAL NAMA TAPI JUGA BUDAYA


Studi menemukan istilah warna unik yang digunakan dalam bahasa Jepang dan Amerika Serikat.

Sumber gambar: Google

“Mizu” adalah istilah warna yang digunakan oleh penutur bahasa Jepang untuk menyebutkan warna “biru muda” atau dalam bahasa Inggris disebut “light blue”. Dalam bahasa Indonesia, “mizu” berarti “air” dan ini merupakan keunikan tersendiri untuk penutur bahasa Jepang. Penutur bahasa Inggris Amerika Serikat dan bahasa Indonesia tidak memiliki istilah yang sama dengan istilah yang digunakan oleh penutur bahasa Jepang. Di Indonesia, kita menggunakan istilah biru muda, biru langit, dan biru laut. Sama halnya dengan Indonesia, penutur bahasa Inggris juga menggunakan istilah “light blue”.

Istilah warna “mizu” yang jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi “water” telah muncul dalam beberapa dekade terakhir sebagai corak unik dalam leksikon bahasa Jepang. Penutur bahasa Inggris memiliki “light blue”, tentunya. Penutur bahasa Indonesia juga memiliki “biru muda”, “biru langit” dan “biru laut”. Akan tetapi, “mizu” adalah warna tersendiri dan tidak hanya sebuah corak dari warna lain. Hal ini mirip dengan orang-orang di Amerika Serikat yang lebih menggunakan istilah “magenta” daripada “purplish-red” atau dalam bahasa Indonesia “merah keunguan”.

Peneliti dari Jepang dan The Ohio State University berkolaborasi dalam penelitian ini,. Mereka meneliti leksikon warna di Jepang dari waktu ke waktu dan membandingkan terminologi warna modern negara tersebut dengan kata-kata yang digunakan di Amerika Serikat. Studi tersebut dimuat dalam Journal of Vision.

Penelitian dilakukan dengan cara meminta 57 penutur asli bahasa Jepang untuk menamai nama warna pada kartu yang ditempatkan di depan mereka. Peserta penelitian menggunakan 93 istilah warna yang unik. Dalam penamaan tidak diperbolehkan menggunakan tambahan seperti “light” atau “dark”.

Identifikasi istilah warna dasar yang lama tidak mengherankan. Namun penggunaan “mizu” oleh hampir semua orang dalam kelompok ini membuktikan bahwa “mizu” harus dimasukkan dalam 12 istilah dasar bahasa Jepang.

Layaknya spesies binatang, bahasa terus berkembang.

Manusia cenderung melihat warna dengan cara yang sama. Akan tetapi bagaimana kita menggambarkan warna tersebut sangat bervariasi. Hal ini menjelaskan kepada peneliti lebih dari mengenai apakah blus cantik itu berwarna “mizu” atau berwarna “light blue”.

Di Indonesia tidak ada satu kata untuk warna “mizu”. Kita mendeskripsikan warna tersebut dengan 2 kata, yaitu biru muda, biru langit, dan biru gunung. Sama halnya dengan Indonesia, di Amerika tidak ada satu kata untuk warna biru muda atau “light blue”. Hal yang paling mendekati adalah “sky”. Namun ketika orang Amerika ditanyai mengenai warna tersebut, jarang sekali yang menyebutkan “sky”. Mereka lebih sering menjawab dengan “light blue”.

Satu hal yang harus diketahui adalah bahwa di Jepang, “mizu” berbeda dengan biru seperti halnya perbedaan antara hijau dengan biru.

Para peneliti tertarik pada bagaimana warna dilambangkan atau digambarkan melalui bahasa dan bagaimana hal itu disebarluaskan melalui masyarakat. Bagaimana kita tahu bahwa biru yang itu adalah biru? Para peneliti melakukannya melalui interaksi. Salah satu peneliti, Brown, mengungkapkan bahwa studi tentang penamaan warna pada dasarnya adalah studi tentang bagaimana kata-kata hadir dan dikaitkan dengan segala sesuatu yang ada di sekitar kita, dari cangkir teh hingga cinta.

Leksikon warna lebih mudah dipelajari daripada aspek evolusi bahasa lainnya. Warna lebih mudah dideskripsikan, diperbanyak, dan diperlihatkan. Selain itu, ada perbedaan besar pada warna apa yang kita gunakan dari budaya yang satu ke budaya yang lain dan dari individu yang satu ke individu individu yang lain. Misalnya untuk warna merah muda, ada yang menyebutnya pink, ada yang menyebutnya jambon atau merah jambu.

Sistem visual dapat membedakaan jutaan warna. Akan tetapi manusia sangat terbatas dalam mendeskripsikan warna-warna tersebut. Variasi yang mereka gambarkan juga bergantung pada lingkungan mereka dan jenis warna yang masuk ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ada daerah di dunia, misalnya, yang mendeskripsikan warna hijau dan biru menjadi satu warna yang sama—yang oleh peneliti warna menyebutnya “grue” atau “green” dan “blue”.

Menurut Brown, secara umum, semakin istilah warna lebih sederhana, semakin kurang maju suatu budaya secara teknologis dan ekonomis. Akan tetapi yang menarik adalah kadang-kadang ada dua negara yang terpisah ribuan mil mendeskripsikan warna dengan cara yang sama sedangkan dengan negara yang jaraknya berdekatan mendeskripsikan dengan cara yang berbeda.

WARNA: BUKAN HANYA SOAL NAMA TAPI JUGA BUDAYA

Post a Comment

Name

Email *

Message *