Masih ingatkah Anda badai Katrina yang melanda Amerika Serikat pada tahun 2005 lalu? Mengapa peristiwa alam besar yang berdampak kerusakan tersebut justru memiliki nama indah layaknya nama seorang wanita?
 |
| Sumber gambar: Google |
Pemberian nama pada badai sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu oleh masyarakat Inggris. Waktu itu, masyarakat Inggris menyebutnya dengan kata 'hurricane' yang berasal dari nama dewa Huracan, yaitu dewa angin besar yang oleh masyarakat bangsa Maya di Amerika Tengah begitu dihormati.
Menurut masyarakat Inggris, pemberian nama badai perlu dilakukan untuk mempermudah para pengamat cuaca dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Jika dua badai terjadi dalam waktu yang bersamaan di dua tempat berbeda, masyarakat akan lebih mudah membahas jika keduanya memiliki nama yang berbeda.
Kebiasaan masyarakat Inggris ini pun kemudian menyebar ke berbagai negara. Misalnya saja pada masa Perang Dunia II, Amerika Serikat memberi nama badai dengan nama perempuan. Bahkan beberapa nama badai berasal dari nama-nama istri mereka.
Pada tahun 1979, barulah National Weather Service (NWS) di Amerika Serikat secara resmi memberi nama badai-badai tersebut dengan gabungan nama laki-laki dan perempuan. Saat ini, nama-nama tersebut pun sudah diperbaharui oleh World Meteorological Organization (WMO) atau Badan Meteorologi Dunia. Nama-nama yang mereka gunakan cenderung singkat dan mudah diingat.
Nama-nama badai tersebut berulang setiap enam tahun. Jadi nama badai yang dipakai di tahun 2017 akan digunakan lagi di tahun 2023. Akan tetapi, jika badai tersebut memakan banyak korban, nama tersebut tidak akan digunakan lagi. Namun demikian, penghilangan atau penggantian nama badai di setiap negara harus dilakukan dengan persetujuan WMO. Contoh nama badai yang diganti yaitu badai Keith yang diganti menjadi Kirk pada tahun 2006.
......
Begitulah sejarah singkat pemberian nama-nama badai di dunia. Pada artikel selanjutnya, saya insya Allaah akan mengungkap keunikan di balik nama-nama badai di dunia. Semoga bermanfaat :)
Menurut masyarakat Inggris, pemberian nama badai perlu dilakukan untuk mempermudah para pengamat cuaca dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Jika dua badai terjadi dalam waktu yang bersamaan di dua tempat berbeda, masyarakat akan lebih mudah membahas jika keduanya memiliki nama yang berbeda.
Kebiasaan masyarakat Inggris ini pun kemudian menyebar ke berbagai negara. Misalnya saja pada masa Perang Dunia II, Amerika Serikat memberi nama badai dengan nama perempuan. Bahkan beberapa nama badai berasal dari nama-nama istri mereka.
Pada tahun 1979, barulah National Weather Service (NWS) di Amerika Serikat secara resmi memberi nama badai-badai tersebut dengan gabungan nama laki-laki dan perempuan. Saat ini, nama-nama tersebut pun sudah diperbaharui oleh World Meteorological Organization (WMO) atau Badan Meteorologi Dunia. Nama-nama yang mereka gunakan cenderung singkat dan mudah diingat.
Nama-nama badai tersebut berulang setiap enam tahun. Jadi nama badai yang dipakai di tahun 2017 akan digunakan lagi di tahun 2023. Akan tetapi, jika badai tersebut memakan banyak korban, nama tersebut tidak akan digunakan lagi. Namun demikian, penghilangan atau penggantian nama badai di setiap negara harus dilakukan dengan persetujuan WMO. Contoh nama badai yang diganti yaitu badai Keith yang diganti menjadi Kirk pada tahun 2006.
......
Begitulah sejarah singkat pemberian nama-nama badai di dunia. Pada artikel selanjutnya, saya insya Allaah akan mengungkap keunikan di balik nama-nama badai di dunia. Semoga bermanfaat :)
Post a Comment